Jakarta,Panji Syahadah –Majelis Amal Sosial Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) menilai pemerintah dan DPR budeg alias tuli,tidak mendengarkan jeritan hati nurani umat,apabila tetap berkeukeuh menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),padahal aksi penolakan kebijakan itu sudah bergejolak di berbagai wilayah Indonesia.
“Majelis amal sosial PB Al Washliyah dengan tegas menolak kebijakan itu,apalagi dengan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang hanya enam bulan,”kata Ketua Majelis Amal Sosial PB Al Washliyah,Syamsir Bastian,di Jakarta,Senin (26/3) pagi ini.
Dia mengingatkan,kader Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) dan Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) untuk turun bersama-sama menolak kebijakan itu dengan aksi yang tertib dan tidak anarkis. “Saya sudah tanyakan kepada Ketua PP HIMMAH,bahwa pengurus HIMMAH juga menolak ajakan untuk lawatan ke China bersamaan Presiden SBY.”
Aktifis ormas Islam ini juga menyayangkan rencana metode penyaluran dana BLSM sebesar Rp.150 ribu/keluarga untuk selama 6 bulan. Menurut Syamsir,model pemberian bantuan langsung ini tidak mendidik,bahkan menjurus kepada pencitraan pemerintah. Sebaiknya,membantu masyarakat miskin itu dengan memberikan modal usaha,bukan memberi uang tunai per orangan. “Bisa-bisa uang bantuan itu untuk membeli pulsa atau jajanan.”
“Jika harga BBM tetap dinaikkan,ini sebagai bukti bahwa pemerintah bersama DPR sudah budeg dan ditutup mata hatinya,”ujar Syamsir. (source: http://www.al-washliyah.com
Read More......